Minggu, 30 Januari 2011

Add caption

Muhammad II Al-Fatih: Sang Penakluk Konstantinopel





Abu Qubail menuturkan dari Abdullah bin Amr bin Ash, “Suatu ketika kami sedang menulis di sisi Rasulullah SAW, tiba-tiba beliau ditanya, “Mana yang terkalahkan lebih dahulu, Konstantinopel atau Romawi?” Beliau menjawab, “Kota Heraklius-lah yang akan terkalahkan lebih dulu.” Maksudnya adalah Konstantinopel.” [H.R. Ahmad, Ad-Darimi, Al-Hakim]

“Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan.” [H.R. Ahmad bin Hanbal Al-Musnad 4/335]

Jika anda terkagum-kagum dengan penggambaran perang yang ketat antara Balian of Ibelin melawan Shalahudin Al-Ayyubi di film Kingdom of Heaven [resensi Priyadi], maka perang antara Constantine XI Paleologus dengan Muhammad Al-Fatih jauh lebih ketat, tidak hanya dalam hitungan hari tapi berminggu-minggu.



Kekaisaran Romawi terpecah dua, Katholik Roma di Vatikan dan Yunani Orthodoks di Byzantium atau Constantinople yang kini menjadi Istanbul. Perpecahan tersebut sebagai akibat konflik gereja meskipun dunia masih tetap mengakui keduanya sebagai pusat peradaban. Constantine The Great memilih kota di selat Bosphorus tersebut sebagai ibukota, dengan alasan strategis di batas Eropa dan Asia, baik di darat sebagai salah satu Jalur Sutera maupun di laut antara Laut Tengah dengan Laut Hitam dan dianggap sebagai titik terbaik sebagai pusat kebudayaan dunia, setidaknya pada kondisi geopolitik saat itu.

Yang mengincar kota ini untuk dikuasai termasuk bangsa Gothik, Avars, Persia, Bulgar, Rusia, Khazar, Arab-Muslim dan Pasukan Salib meskipun misi awalnya adalah menguasai Jerusalem. Arab-Muslim terdorong ingin menguasai Byzantium tidak hanya karena nilai strategisnya, tapi juga atas kepercayaan kepada ramalan Rasulullah SAW melalui riwayat Hadits di atas.



Upaya pertama dilakukan oleh Muawiyah bin Abu Sufyan pada tahun 668M, namun gagal dan salah satu sahabat Rasulullah SAW yaitu Abu Ayyub Al-Anshari ra. gugur. Sebelumnya Abu Ayyub sempat berwasiat jika ia wafat meminta dimakamkan di titik terjauh yang bisa dicapai oleh kaum muslim. Dan para sahabatnya berhasil menyelinap dan memakamkan beliau persis di sisi tembok benteng Konstantinopel di wilayah Golden Horn.

Generasi berikutnya, baik dari Bani Umayyah dan Bani Abbasiyyah hingga Turki Utsmani pada masa pemerintahan Murad II juga gagal menaklukkan Byzantium. Salah satu peperangan Murad II di wilayah Balkan adalah melawan Vlad Dracul, seorang tokoh Crusader yang bengis dan sadis (Dracula karya Bram Stoker adalah terinsipirasi dari tokoh ini). Selama 800 tahun kegagalan selalu terjadi, hingga anak Sultan Murad II yaitu Muhammad II naik tahta Turki Utsmani.

Sejak Sultan Murad I, Turki Utsmani dibangun dengan kemiliteran yang canggih, salah satunya adalah dengan dibentuknya pasukan khusus yang disebut Yanisari. Dengan pasukan militernya Turki Utsmani menguasasi sekeliling Byzantium hingga Constantine merasa terancam, walaupun benteng yang melindungi –bahkan dua lapis– seluruh kota sangat sulit ditembus, Constantine pun meminta bantuan ke Roma, namun konflik gereja yang terjadi tidak menelurkan banyak bala bantuan.



Hari Jumat, 6 April 1453M, Muhammad II atau disebut juga Mehmed bersama gurunya, syaikh Aaq Syamsudin, beserta tangan kanannya, Halil Pasha dan Zaghanos Pasha merencanakan penyerangan ke Byzantium dari berbagai penjuru benteng kota tersebut. Dengan berbekal 150.000 ribu pasukan dan meriam buatan Urban –teknologi baru pada saat itu– Muhammad II mengirim surat kepada Paleologus untuk masuk Islam atau menyerahkan penguasaan kota secara damai atau perang. Constantine Paleologus menjawab tetap mempertahankan kota dengan dibantu oleh Kardinal Isidor, Pangeran Orkhan dan Giovanni Giustiniani dari Genoa.

Kota dengan benteng 10m-an tersebut memang sulit ditembus, selain di sisi luar benteng pun dilindungi oleh parit 7m. Dari sebelah barat melalui pasukan altileri harus membobol benteng dua lapis, dari arah selatan laut Marmara pasukan laut harus berhadapan dengan pelaut Genoa pimpinan Giustiniani dan dari arah timur armada laut harus masuk ke selat sempit Golden Horn yang sudah dilindungi dengan rantai besar hingga kapal perang ukuran kecil pun tak bisa lewat.

Berhari-hari hingga berminggu-minggu benteng Byzantium tak bisa jebol, kalaupun runtuh membuat celah pasukan Constantine mampu mempertahankan celah tersebut dan dengan cepat menumpuk kembali hingga tertutup. Usaha lain pun dicoba dengan menggali terowongan di bawah benteng, cukup menimbulkan kepanikan kota, namun juga gagal. Hingga akhirnya sebuah ide yang terdengar bodoh dilakukan hanya dalam semalam. Salah satu pertahanan yang agak lemah adalah melalui selat Golden Horn yang sudah dirantai. Ide tersebut akhirnya dilakukan, yaitu memindahkan kapal-kapal melalui darat untuk menghindari rantai penghalang, hanya dalam semalam dan 70-an kapal bisa memasuki wilayah selat Golden Horn.



Inilah barangkali meriam terbesar yang pernah dibuat manusia. Sebelumnya dari sejarah para penakluk, belum pernah ada tentara manapun yang punya meriam raksasa sebesar ini.

29 Mei, setelah sehari istirahat perang Muhammad II kembali menyerang total, diiringi hujan dengan tiga lapis pasukan, irregular di lapis pertama, Anatolian Army di lapis kedua dan terakhir pasukan Yanisari. Giustiniani sudah menyarankan Constantine untuk mundur atau menyerah tapi Constantine tetap konsisten hingga gugur di peperangan. Kabarnya Constantine melepas baju perang kerajaannya dan bertempur bersama pasukan biasa hingga tak pernah ditemukan jasadnya. Giustiniani sendiri meninggalkan kota dengan pasukan Genoa-nya. Kardinal Isidor sendiri lolos dengan menyamar sebagai budak melalui Galata, dan Pangeran Orkhan gugur di peperangan.

Konstantinopel telah jatuh, penduduk kota berbondong-bondong berkumpul di Hagia Sophia, dan Sultan Muhammad II memberi perlindungan kepada semua penduduk, siapapun, baik Islam, Yahudi ataupun Kristen. Hagia Sophia pun akhirnya dijadikan masjid dan gereja-gereja lain tetap sebagaimana fungsinya bagi penganutnya.

Toleransi tetap ditegakkan, siapa pun boleh tinggal dan mencari nafkah di kota tersebut. Sultan kemudian membangun kembali kota, membangun sekolah –terutama sekolah untuk kepentingan administratif kota– secara gratis, siapa pun boleh belajar, tak ada perbedaan terhadap agama, membangun pasar, membangun perumahan, bahkan rumah diberikan gratis kepada para pendatang yang bersedia tinggal dan mencari nafkah di reruntuhan kota Byzantium tersebut. Hingga akhirnya kota tersebut diubah menjadi Istanbul, dan pencarian makam Abu Ayyub dilakukan hingga ditemukan dan dilestarikan.

29 Mei, setelah sehari istirahat perang Muhammad II kembali menyerang total, diiringi hujan dengan tiga lapis pasukan, irregular di lapis pertama, Anatolian Army di lapis kedua dan terakhir pasukan Yanisari. Giustiniani sudah menyarankan Constantine untuk mundur atau menyerah tapi Constantine tetap konsisten hingga gugur di peperangan. Kabarnya Constantine melepas baju perang kerajaannya dan bertempur bersama pasukan biasa hingga tak pernah ditemukan jasadnya. Giustiniani sendiri meninggalkan kota dengan pasukan Genoa-nya. Kardinal Isidor sendiri lolos dengan menyamar sebagai budak melalui Galata, dan Pangeran Orkhan gugur di peperangan.

Minggu, 16 Januari 2011

Hasil AFC Januari 2011


Qatar sukses taklukkan cina 2-0


HASIL PIALA ASIA 2011: QATAR SUKSES MENAKLUKKAN CINA DENGAN SKOR 2-0
Thu 13 Jan 2011 01:58:41 , TARUHANKU.COM

TARUHANKU. PIALA ASIA 2011 | Al Gharafa - Tuan rumah Piala Asia 2011, Qatar akhirnya sukses meraih poin di gelaran tahun ini. Qatar sukses menaklukkan Cina dengan skor 2-0, Rabu (12/1).

Hasil tersebut sekaligus obat untuk melupakan kekalahan pada laga perdana kontra Uzbekistan. Sehingga membuat Qatar masih berpeluang lolos ke babak 8-Besar Piala Asia.

Qatar harus berterima kasih kepada striker Yousef Ahmed Ali yang memborong seluruh gol kemenangan atas Negara Tirai Bambu.

Bahkan gol pertama yang dilesakkan Ahmed pada menit ke-26 begitu berkelas. Mengontrol bola dengan menggunakan paha, Ahmed langsung menendang tanpa terlebih dahulu bola menyentuh tanah. Hasil sepakan Ahmed meluncur deras ke pojok atas gawang Cina yang dikawal Cheng Zeng.

Sedangkan gol kedua Ahmed yang tercipta di akhir babak pertama juga tidak kalah berkualitas. Dalam posisi membelakangi gawang, Ahmed lantas melakukan satu gerakan berputar diikuti tembakan mendatar yang tak mampu dijangkau Zeng.

Usaha Cina mengejar pada babak kedua selalu kandas oleh barisan belakang dan penjaga gawang Qatar. Hasil 2-0 untuk tuan rumah bertahan hingga peluit akhir dibunyikan.

Hasil tersebut membuat Qatar kini menempati posisi runner-up Grup A di bawah Uzbekistan. Laga terakhir melawan Kuwait dipastikan akan menjadi laga penentu demi mengamankan tiket ke babak 8-Besar Piala Asia.

Susunan pemain:

Cina: 22-Zeng Cheng, 5-Du Wei, 4-Zhao Peng, 20-Rong Hao, 17-Zhang Linpeng, 21-Yu Hai (8-Hao Junmin’46), 11-Qu Bo, 19-Yang Hao, 15-Yu Tao (6-Zhou Haibin’60), 10-Deng Zhuoxiang, 18-Gao Lin (9-Yang Xu’42).

Qatar: 1-Qasem Burhan, 6-Bilal Mohammed, 18-Ibrahim Al Ghanim, 13-Ibrahim Majid, 2-Hamid Ismaeil (20-Ali Afif’90), 3-Mohammed Kasola (8-Mesaad Ali Al Hamad’62), 7-Wesam Rizik, 4-Anas Mubarak, 12-Yousef Ahmad (9-Jarallah Ali’63), 16-Mohammed Al Sayed, 23-Sebastián Soria.


HASIL PERTANDINGAN PIALA ASIA 2011 - HASIL AFC ASIAN CUP 2011
Asian Cup - Group A
January 7
Qatar 0 - 2 Uzbekistan

January 8
Kuwait 0 - 2 China

January 12
Uzbekistan 2 - 1 Kuwait
China 0 - 2 Qatar

Asian Cup - Group B
January 9
FT Japan 1 - 1 Jordan
FT Saudi Arabia 1 - 2 Syria

January 13
16:15 Jordan 1 - 0 Saudi Arabia
19:15 Syria 1 - 2 Japan

Asian Cup - Group C
January 10
FT India 0 - 4 Australia
FT Korea Republic 2 - 1 Bahrain

Asian Cup - Group D
January 11
FT Korea DPR 0 - 0 U.A.E.
FT Iraq 1 - 2 Iran

January 15
19:15 Iran ? - ? Korea DPR
22:15 U.A.E. ? - ? Iraq

January 19
22:15 Iraq ? - ? Korea DPR
22:15 U.A.E. ? - ? Iran